Jumat, 07 Februari 2014
Kamis, 09 Januari 2014
15 area pengendalian implementasi dalam kegiatan TI
Area Pengendalian ada 15 yaitu :
1. Integritas Sistem
2. Manajemen Sumber Daya (Perencanaan Kapasitas)
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
4. Backup dan Recovery
5. Contigency Planning
6. System S/W Support
7. Dokumentasi
8. Pelatihan atau Training
9. Administrasi
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
11. Operasi
12. Telekomunikasi
13. Program Libraries
14. Application Support (SDLC)
15. Pengendalian Mikrokomputer
Penjelasan :
1. Integritas Sistem
a. Ketersediaan dan kesinambungan sistem komputer untuk user
b. Kelengkapan, Keakuratan, Otorisasi, serta proses yg auditable
c. Persetujuan dari user atas kinerja sistem yang di inginkan
d. Preventive maintenance agreements untuk seluruh perlengkapan
e. Kesesuaian kinerja antara S/W dan jaringan dengan yang diharapkan
f. Serta adanya program yang disusun untuk operasi secara menyeluruh
2. Manajemen Sumber Daya
a. Faktor-faktor yang melengkapi integritas sistem
b. Yaitu meyakini kelangsungan (ongoing) H/W, S/W, SO, S/W aplikasi, dan komunikasi jaringan komputer, telah di pantau
dan dikelola pada kinerja yang maksimal namun tetap dengan biaya yang wajar.
c. Hal-hal tersebut di dokumentasikan secara formal, demi proses yang berkesinambungan
3. Pengendalian Perubahan S/W Aplikasi dan S/W sistem
a. Menentukan adanya keterlibatan dan persetujuan user dalam hal adanya perubahan terhadap s/w aplikasi dan s/w sistem
b. Setiap pengembangan dan perbaikan aplikasi harus melalui proses formal dan di dokumentasikan serta telah melalui tahapan-tahapan pengembangan sistem yang dibakukan dan disetujui.
4. Backup dan Recovery
a. Demi kelangsungan usaha, harus tersedia data processing disaster recovery planning (rencana pemulihan data dan
pusat sistem informasi apabila terjadi kehancuran),
b. Baik berupa backup dan pemulihan normal, maupun rencana contingency untuk kerusakan pusat SI (lokasi gedung,
peralatanya, SDM-nya maupun manualnya).
5. Contigency Planning
a. Perencanaan yang komprehenshif di dalam mengantisipasi terjadinya ancaman
b. terhadap fasilitas pemrosesan SI
c. Dimana sebagian besar komponen utama dari disaster recovery plan telah dirumuskan dengan jelas, telah di
koordinasikan dan disetujui, seperti critical application systems, identifikasi peralatan dan fasilitas penunjang
H/W, sistem S/W dan sebagainya.
6. System S/W Support
a. Pengukuran pengendalian dalam pengembangan, penggunaan, dan pemeliharaan dari S/W SO, biasanya lebih canggih dan
lebih cepat perputarannya dibandingkan dengan S/W aplikasiDengan ketergantungan yang lebih besar kepada staf teknik
untuk integritas fungsionalnya
b. Pengukuran kendali pengamanan aplikasi individu maupun pengamanan logika sistem secara menyeluruh (systemwide
logical security)
7. Dokumentasi
a. Integritas dan ketersediaan dokumen operasi, pengembangan aplikasi, user dan S/W sistem
b. Diantaranya dokumentasi program dan sistem, buku pedoman operasi dan schedule operasi,
c. Untuk setiap aplikasi sebaiknya tersedia dokumentasi untuk tiap jenjang user.
8. Pelatihan atau Training
a. Adanya penjenjagan berdasarkan kemampuan untuk seluruh lapisan manajemen dan staf, dalam hal penguasaannya atas
aplikasi-aplikasi dan kemampuan teknisnya
b. Serta rencana pelatihan yang berkesinambungan
9. Administrasi
a. Struktur organisasi dan bagannya, rencana strategis, tanggungjawab fungsional, job description, sejalan dengan
metoda job accounting dan/atau charge out yang digunakan
b. Termasuk didalamnya pengukuran atas proses pengadaan dan persetujuan untuk semua sumber daya SI.
10. Pengendalian Lingkungan dan Keamanan Fisik
a. Listrik, peyejuk udara, penerang ruangan, pengaturan kelembaban, serta kendali akses ke sumber daya informasi
b. Pencegahan kebakaran, ketersediaan sumber listrik cadangan,
c. Juga pengendalian dan backup sarana telekomunikasi
11. Operasi
a. Diprogram untuk merespon permintaan/keperluan SO
b. Review atas kelompok SO berdasarkan job schedulling, review yang terus-menerus terhadap operator, retensi terhadap
console log message, dokumentasi untuk run/restore/backup atas seluruh aplikasi
c. Daftar personel, dan nomor telepon yang harus dihubungi jika muncul masalah SO, penerapan sistem sift dan rotasi
serta pengambilan cuti untuk setiap operator.
12. Telekomunikasi
a. Review terhadap logical and physical access controls,
b. Metodologi pengacakan (encryption) terhadap aplikasi electronic data interchange (EDI)
c. Adanya supervisi yang berkesinambungan terhadap jaringan komputer dan komitmen untuk ketersediaan jaringan tersebut
dan juga redundansi saluran telekomunikasi.
13. Program Libraries
a. Terdapat pemisahan dan prosedur pengendalian formal untuk application source code dan compiled production program
code dengan yang disimpan di application test libraries development
b. Terdapat review atas prosedur quality assurance.
14. Application Support
a. Bahwa proses tetap dapat berlangsung walaupun terjadi kegagalan sistem
b. Sejalan dengan kesinambungan proses untuk inisiasi sistem baru, manajemen
c. proyek, proses pengujian yang menyeluruh antara user dan staf SI
d. Adanya review baik formal maupun informal terhadap tingkat kepuasan atas SDLC yang digunakan.
15. Microcomputer Controls
a. Pembatasan yang ketat dalam pengadaan, pengembangan aplikasi, dokumentasi atas aplikasi produksi maupun aplikasi
dengan misi yang kritis, sekuriti logika, dan fisik terhadap microcomputer yang dimiliki,
b. Serta pembuatan daftar inventaris atas H/W, S/W, serta legalitas dari S/W untuk menghindari tuntutan pelanggaran
hak cipta.
Proses Pencapaian Tujuan
Dengan konsep proses pencapaian tujuan tersebut disadari bahwa intelektualitas tdk lg terletak pd pucuk pimpinan, tetapi terletak dilapisan bawah.
Mereka yg dekat dgn konsumenlah yg paling mengerti dg kebutuhan pasar.
Pengorganisasian yg paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian
orkes simponi.
Organisasi ini sepenuhnya akan digerakan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak)
sesuai spesialisai masing-masing.
Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yg serasi dibutuhkan seorang manajer yg
berfungsi sbg konduktor.
Manajer tersebut tdk lg hrs memiliki pengetahuan teknis seperti yg dimiliki pemain
orkesnya, tetapi yg diperlukan hanya seorang yg mampu mengatur tempo dan menguasai
tingkatan nada.
Pengendalian dilingkungan SI
1. Dpt dilakukan dg cara manual atau otomatis
2. Dpt diklasifikasikan dalam :
• Pengendalian Umum dan
• Pengendalian Aplikasi
Pengaruh Komputer dalam Pengendalian
1. Perubahan dalam Pengumpulan fakta (Changes to Evidence Collection)
2. Perubahan dalam Evaluasi Fakta (Changes to Evidence Evaluation)
Langganan:
Postingan (Atom)