Senin, 03 Juni 2013
Pencucian Uang dalam kasus Import Daging Sapi
Tidak lama kita dengar akan berita pencucian uang lewat import daging sapi. Namun masalah tersebut sepertinya butuh waktu yang tidak sedikit untuk dituntaskan. Seperti yang dikutip oleh http://www.lensaindonesia.com bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berusaha mencari bukti baru
dalam penelusuran dugaan money laundry atau Tindak Pidana Pencucian Uang
(TPPU). Secara terus menerus dan berangsur tersangka-tersangka mulai diseret ke meja hijau oleh KPK. Dan beberapa nama sudah muncul sebagai tersangka tetap pada kasus ini. Namun yang paling tenar adalah Ahmad Fathanah (AF) sebagai pelaku utama dari kasus pencucian uang lewat import daging sapi. Barang bukti berupa mobil mewah juga telah disita oleh KPK dari tersangka. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata ada beberapa wanita cantik yang tersangkut dalam kasus pencucian uang ini. Seperti yang dilampirkan oleh http://nasional.kompas.com bahwasanya Sopir Fathanah yang bernama Sahruddin mengaku pernah mengantarkan
majikannya itu bersama seorang wanita ke sebuah hotel. Pengakuan
Sahruddin ini terungkap dalam sidang kasus dugaan korupsi kuota impor
daging sapi dengan terdakwa Juard Effendi dan Arya Abdi Effendi di
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (8/5/2013). Salah
satu pengacara Arya dan Juard membacakan keterangan Sahruddin dalam
berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibuat saat proses penyidikan di KPK
pada 5 Februari 2013. Dalam berita acara pemeriksaan itu,
Sahruddin mengungkapkan pernah diminta menjemput Fathanah di Hotel
Kaisar, Jakarta. Saat itu, menurut Sahruddin, ada seorang wanita berbaju
biru yang ikut masuk ke mobil. "AF (Ahmad Fathanah) meminta saya jemput di basement.
Ada wanita baju biru yang ikut masuk ke mobil, di Hotel Kaisar," kata
Sahruddin seperti dalam BAP yang dibacakan tim pengacara Juard dan Arya.
Kemudian, menurut keterangan Sahruddin, Fathanah meminta
diantarkan ke sebuah hotel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Tak lama
setelah turun di hotel di Cikini, Fathanah menelepon Sahruddin. Dia
meminta Sahruddin berbohong dengan mengatakan, "Kalau Ibu menelepon,
bilang saya sedang di DPP PKS." lantas Sahruddin menunggu
majikannya itu keluar hotel. Setelah 40 menit menunggu, menurut
Sahruddin, dia diminta kembali menjemput Fathanah dan gadis itu di lobi
hotel. Sahruddin pun mengantarkan gadis itu ke Rawamangun, kemudian
mengantarkan Fathanah kembali ke kediamannya di Depok, "Gadis
itu diantarkan ke Rawamangun, lalu AF (Ahmad Fathanah) diantarkan ke
Depok," ujar pengacara Juard dan Arya, membacakan BAP Sahruddin. Saat
dikonfirmasi soal BAP-nya ini, Sahruddin yang menjadi saksi dalam
persidangan hari ini membenarkan hal tersebut. Ketika ditanya pengacara
apakah wanita itu cantik atau tidak, Sahruddin hanya tersenyum. Ia
juga mengungkapkan, majikannya memiliki rumah di kawasan Depok, yakni
di Perumahan Pesona Khayangan dan Apartemen Margonda, Depok. Dalam
kasus dugaan korupsi kuota impor daging sapi, Fathanah diduga menerima
pemberian hadiah atau janji terkait kepengurusan kuota impor daging sapi
dari Juard dan Arya, Direktur PT Indoguna Utama. Ia juga dijerat dengan
pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).Fathanah dikenal
sebagai orang dekat mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. KPK juga
menetapkan Luthfi sebagai tersangka dalam kasus yang sama. Belakangan,
Fathanah menjadi sorotan publik terkait gadis-gadis di sekitarnya.
Fathanah diduga membelikan hadiah berupa barang-barang mahal untuk
beberapa gadis yang dikenalnya. Salah satunya, model cantik Vitalia
Shesya yang dibelikan Honda Jazz dan jam tangan mewah merek Chopard. Ada
juga gadis bernama Tri Kurnia Rahayu yang mengaku dibelikan Honda
Freed, jam tangan Rolex, dan gelang mahal bermerek Hermes. Selain itu,
KPK menemukan aliran uang Fathanah ke artis Ayu Azhari senilai Rp 50
juta dan 1.800 dollar AS. Menurut pengakuan Ayu, uang tersebut diberikan
sebagai pembayaran uang muka karena Ayu bersedia manggung di acara-acara terkait PKS yang ditawarkan Fathanah. Kasus
Fathanah ini juga membawa-bawa nama Maharany Suciyono, seorang
mahasiswi di perguruan tinggi di Jakarta yang berada di Hotel Le
Meridien bersama Fathanah saat penyidik KPK menangkap orang dekat Luthfi
tersebut. (http://nasional.kompas.com/read/2013/05/08/1521204/twitter.com)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar