Minggu, 07 Juli 2013

Kenaikan Harga BBM dan Daya Beli Masyarakat

Kenaikan harga BBM, salah satu hal yang pastinya akan berdampak atas segala harga yang tertera pada setiap barang yang dijual. Sesungguhnya harga BBM sudah selayaknya naik sejak lama saat harga minyak di dunia per barrel naik. Sangat disayangkan pemerintah masih belum menemuka jalan keluar untuk masalah ini, tanpa ada hukuman langsung dan tindakan yang keras maka warga yang menyanggupi pembelian pertamax pun ikut ambil andil dalam permainan nakal pembelian premium yang seharusnya disubsidi khusus untuk rakyat menengah ke bawah. Namun dalam undang-undang pun yang tertera bahwa hanyalah beberapa jenis kendaraan roda empat atau lebih saja yang tidak diperbolehkan menggunakan premium. Seharusnya pemerintah membuat program dimana premium hanyalah diperbolehkan untuk angkutan umum, tukang sayur atau pelanggan-pelanggan bahan bakar lain yang ekonominya bisa dilihat dalam garis perjuangan yang tidak mudah. Sebenarnya tidaklah sulit menegakkan peraturan tersebut, namun tak perlu melihat ke depan dahulu, di masa sekarang masih banyak orang yang melanggar dengan cara membeli bahan bakar dengan wadah dirigen untuk dijual kembali dan masih banyaknya kendaraan pribadi yang seharusnya dilarang untuk mengisi bahan bakar bersubsidi namun tetap nekat beli.

Dengan ini dampak utama pada masyarakat adalah ada pada penjual. Mereka merasa telur yang ada di ujung tanduk. Bila mereka menaikkan harga maka pembeli akan makin sedikit, namun bila mereka tidak menaikkan harga barang dagangannya maka keuntungan yang diraih menipis atau bahkan bisa tidak mendapatkan untung. Itu semua bergantung pada masing-masing penjual, namun salah satu dari pilihan tersebut tetap harus dipilih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar