Air bersih di Jakarta menjadi sesuatu yang mahal dan sulit didapat. Air di Jakarta dikelola oleh PAM yang akhirnya diserahkan penyebarannya ke masyarakat lewat dua perusahaan air swasta yang masing-masing memegang setengah wilayah dari ibu kota. Namun sangat disayangkan bahwa penyaluran air ini tidak merata dan bahkan adanya pengalihan penyaluran air ke tempat-tempat dengan ekonomi tinggi. Di Jakarta Utara misalnya, banyak tempat yang tidak mendapatkan air bersih bahkan aliran air pun tidak keluar, namun yang lebih ironisnya lagi mereka tetap diwajibkan untuk membayar tagihan air yang sudah dijeratkan pada pengguna air bersih itu. Setelah ditelusuri ternyata selain adanya pengalihan air bersih ada permainan kotor dari perusahaan air bersih itu sendiri, salah satunya penargetan laba. Laba yang ditargetkan oleh perusahaan swasta ini cukup besar yaitu 22%, padahal yang tercantum pada perturan adalah untuk perusahaan swasta hanya boleh mengambil keuntungan sebesar 10%. Perlu diketahui bahwa tarif air di Jakarta adalah yang termahal daripada negara-negara tetangganya. Singapore kita sebut saja, negara ini mematok harga Rp. 5.000,- untuk setiap meter kubik air bersih yang disalurkan namun Jakarta mematok harga Rp. 7.500,-.
sumber : http://tv.detik.com/readvideo/2013/07/07/185135/130707025/061009681/title
Tidak ada komentar:
Posting Komentar